Kompensasi

Kompensasi adalah sebuah strategi dimana prilaku yang satu menutupi atau melindungi, kelemahan, frustasi, nafsu, merasa lemah atau tidak mampu dalam satu area kehidupan lewat sesuatu yang menyenangkan atau keahlian di area lain. Kompensasi bisa menutupi lewat kehidupan nyata maupun imaginer ataupun personal maupun inferioritas fisik. Strategi kompensasi, bagaimanapun tidak sepenuhnya merupakan inferioritas. Kompensasi yang positif bisa menolong seseorang untuk mengakhiri suatu kesulitan. sebaliknya negatif kompensasi tidak, dimana kompensasi ini menghasilkan paksaan pada perasaan inferioritas. ada dua macam kompensasi negatif:

Kompensasi berlebihan (overcompensation), ciri-cirinya adalah keinginan yang terlalu tinggi, yang menghasilkan kerja keras berlebih, dominasi, self-esteem dan devaluasi diri.

Kompensasi berkurang (undercompensation), yang termasuk permintaan pertolongan, yang berdampak kurangnya keberanian dan ketakutan untuk menjalani hidup.

Sebuah contoh dari kompensasi berlebih ditemukan pada orang orang dengan krisis pertengahan usia. mendekati pertengahan usia banyak orang terutama Pria kehilangan energi untuk merawat pertahanan psikologinya, termasuk prilaku penganti.

Alfred Adler, pendiri sekolah Psikologi individu, mengenalkan istilah kompensasi dalam hubungannya dengan perasaan inferior. dalam bukunya Study of Organ Inferiority and Its Physical Compensation (1907) dia menggambarkan hubungan ini: tiap individu mempunyai perasaan inferioritas. singkatnya, Adler menyatakan adanya suatu tendensi alamiah untuk menyembunyikan perasaan ini, sejak mereka ditandai sebagai kelemahan. Untuk itu mereka menemukan ekspersi yang tepat dengan memunculkan superioritas. mekanisme ini bisa menjelaskan kenapa orang yang tidak mampu unjuk gigi dalam beberapa lapisan kegiatan, sebagai contoh : stevie wonder. kerja kerasnya mampu memanifestasikan dirinya dalam beberapa cara, dengan begitu jelas sekali masing masing individu memiliki jalannya untuk mendapat kesempurnaan.

Dengan cara itu, Alfred Adler mengalihkan ide kompensasi kepada area training fisik. psikoanalisis kontemporer seperti Alexander Müller, Kurt Adler, Sophia de Vries, Alexander Neuer and Henry Stein mengelaborasikan teory Adler dengan cara yang berbeda.

ImplikasiKultural :

Christopher Lasch, seorang sejarawan amerika dan pengamat sosial mengambarkan di dalam bukunya The Culture of Narcissism (1979) the North American society in the 1980’s sebagai salah satu warna narsisisme. narcicisme dalam teori psikoanalisis bisa dilihat sebagai sebuah kompensasi : orang yang narcis menekan perasaan self-esteem yang rendah dangan berbicara sesuatu yang lebih dari diri mereka dan membuat kontak dengan orang yang mengagumi mereka. Lasch juga mengambarkan ide dari Melanie Klein. bahwa anak yang narcis berusaha untuk mengkompensasi keirian dan kemarahan mereka dengan berfantasi tentang kekuatan super, kecantikan dan kekayaan. Narcis sosial dikarakteriskan sebagai konsumsi berlebih, ketakukan berlebih akan ketuaan dan kematian, kekaguman akan kejayaan, dan ketakutan akan ketergantungan.

Terminologi konsumsi menurut Lasch, digambarkan dalam sebuah artikel oleh Allison J. Pugh: From compensation to ‘childhood wonder’, yang tentu saja anda bisa dapatkan di milis Lekompress. keseimbangan komoditi pasar saat ini tentu menjadi faktor yang sangat penting dalam menciptakan pengalaman dan identitas kehidupan orang orang. Konsumsi telah menjadi prioritas yang dapat diartikan sebagai kompensasi. simbol kuat dari kemapanan akan menjadikan manusia diakui dalam pergaulan sosial, sebagai contoh orang tua akan menjerumuskan diri ke dalam berbagai macam tingkah laku konsumtif untuk mengkompensasi rasa bersalah mereka. di lain pihak orang tua mungkin merasa bertanggung jawab untuk melakukan hal yang tidak berguna semasa muda, dan mereka memastikan keturunan mereka tidak akan merasakan kesusahan yang sama. Ketika kesalahan diarahkan pada sesuatu yang tidak beres dalam kehidupan keturunan mereka (contoh: perceraian) mereka melarikan diri pada kegiatan yang konsumtif yang dapat diartikan sebagai sebuah kompensasi, simbol pengganti untuk kepedulian.

Glossary:
Inferiority Complex: Inferiority complex adalah terminologi yang digunakan untuk mengambarkan seseorang yang mengkompensasikan perasaan inferior (perasaan bahwa mereka memiliki kekurangan, tidak sebagus orang lain, tidak berguna, dll) dengan berprilaku yang membuat mereka tampak superior. mereka melakukan ini karena dengan mengontrol seseorang membuat mereka merasa terkurangi kekurangannya.

Komentar